Sebelum kita membahas lebih jauh lagi terkait hal resiko, ada baiknya kita harus tahu dahulu mekanisme pengendalian resiko yang bersifat bertahap dan sistematis. Dengan mekanisme pengendalian yang baik tersebut, kita beraharap dapat melakukan tindakan pengendalian yang sederhana, sesuai dengan tujuan awal kita, yaitu melakukan teknik manajemen resiko yang sederhana. Baiklah, mari kita langsung paparkan saja hal terkait apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan resiko.
Dalam dunia keselamatan kerja, sudah sangat dikenal dengan yang namanya Hirarki Kontrol. Saya yakin banyak orang sudah tahu mengenai Hirarki kontrol ini, tapi bagi Anda yang baru saja menggeluti dunia safety bisa dijadikan salah satu referensi dalam melakukan pekerjaan safety di tempat Anda bekerja. Bagi yang sudah tahu bisa jadi bahan untuk me-refresh ilmu yang sudah pernah didapat.
Hirarki Kontrol adalah suatu sistem dan mekanisme pengendalian resiko yang dilakukan secara terstruktur mulai dari hal yang sederhana sampai dengan yang lebih kompleks. Sistem pengendalian sebaiknya dan disarankan dilakukan dengan secara bertahap. Sama hal nya dengan diagram kebutuhan maslow, kita semua pasti tahu apa itu diagram kebutuhan maslow, ketika kebutuhan sandang, pangan, dan papan belum terpenuhi dengan baik, sulit untuk kita beranjak ke tingkat selanjutnya sampai dengan aktualisasi diri. Walaupun untuk beberapa kasus mungkin saja ada, tapi saya rasa sangat jarang. Hanya saja, pada Hirarki Kontrol ini, jika metode awal tidak efektif maka bisa ditambah atau diganti dengan tahap diatas nya.
Secara terstruktur, Hirarki Kontrol dapat digambarkan sebagai berikut:
Untuk memudahkan menjelaskan Hirarki Kontrol diatas, saya akan jelaskan dengan memberikan sebuah analogi anjing galak. Analogi ini nanti bisa Anda asosiasikan dengan kegiatan lain di tempat Anda bekerja.
Mari kita berandai-andai. Misalkan Anda akan berkunjung ke rumah seorang teman. Teman Anda ini diketahui ternyata memiliki seekor anjing yang sangat galak. Jika kita coba untuk menganalisa resiko jika Anda akhirnya jadi ke rumah teman Anda tersebut adalah bahwa Anda beresiko untuk di gigit oleh anjing tersebut. Dalam situasi seperti tersebut, anjing dalam hal ini merupakan bahaya yang dapat menimbulkan resiko di gigit. mari kita gunakan Hirarki Kontrol diatas untuk paling tidak meminimalisir resiko di gigit oleh anjing teman Anda itu.
Eliminasi
Eliminasi merupakan tahap pertama dalam Hirarki Kontrol. Eliminasi merupakan suatu upaya untuk menghilangkan sumber bahaya. Menghilangkan sumber bahaya dilakukan dengan meniadakan atau menghilangkan objek atau pekerjaan yang menjadi sumber bahaya. Dalam skenario anjing galak, untuk menghilangkan resiko di gigit, eliminasi bisa di lakukan misal dengan tidak memelihara anjing galak atau memindahkan anjing galak dari tempat yang bisa menimbulkan resiko tergigit oleh anjing tersebut.
Substitusi
Substitusi merupakan tahap kedua dalam Hirarki Kontrol. Substitusi merupakan proses penggantian bahan, proses, maupun tata cara berbahaya dengan yang lebih tidak berbahaya. Dengan sistem pengendalian ini akan diperlukan suatu desain ulang suatu sistem ataupun mekanisme. Dalam skenario anjing galak, dan untuk meminimalisir resiko di gigit, Anda dapat menyarankan kepada teman Anda untuk mengganti jenis peliharaan nya, misal dengan kucing, marmut, hamster, atau mungkin burung.
Rekayasa Teknik
Rekayasa Teknik merupakan tahap ketiga dalam Hirarki Kontrol. Rekayasa Teknik yaitu melakukan pemisahan bahaya
untuk mencegah terjadi nya resiko. Dalam rekayasa teknik ini biasa nya
dilakukan berupa modifikasi sedemikian rupa sehingga potensi bahaya
dapat di minimalisir atah bahkan dihilangkan. Dalam
meminimalisir resiko dan bahaya terhadap anjing galak, pemilik anjing
dapat melakukan rekayasa teknik, misal berupa mengikat anjing tersebut
atau meletakkan anjing tersebut didalam kandang, sehingga tidak dapat
mencederai tamu yang berkunjung.
Administrasi
Administrasi merupakan tahap keempat dalam Hirarki Kontrol. Dalam Hirarki Kontrol, administrasi
dapat juga dijadikan sebagai alat pengendalian,yaitu dari sisi orang
yang melakukan pekerjaan, yaitu dengan penerapan prosedur-prosedur yang
dirasa memang diperlukan. Dengan pengendalian administrasi ini
diharapkan orang yang bekerja di sekitar dapat mematuhi dan dapat
melakukan pekerjaan secara aman. Dalam analogi anjing
galak, Anda adalah sebagai orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut,
sedangkan pihak manajemen perusahaan bertindak sebagai tim yang
melakukan penerapan prosedur-prosedur tersebut. Dalam rangak melindungi
tamu, teman Anda sebagai pemilik anjing sebaiknya melakukan beberapa hal
administratif, misal dengan memasang tanda 'Awas Anjing Galak..!', dan sebagai nya.
Alat Pelindung Diri (APD)
APD merupakan tahap kelima atau terakhir dalam Hirarki Kontrol, dan merupakan 'pertahanan' terakhir dalam meminimalisir resiko jika empat metode pertama tidak dapat dilakukan. APD merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi tubuh kita, atau bahkan mungkin suatu objek tertentu untuk melindungi diri atau objek tersebut dari suatu bahaya. Secara teknik APD ini diharapkan dan mampu untuk mengurangi tingkat resiko keparahan akibat bahaya dari kondisi lingkungan sekitar. Dalam analogi dan skenario anjing galak diatas mungkin saja Anda menggunakan suatu APD yang dapat melindungi Anda dari gigitan anjing tersebut, sehingga resiko cidera akibat gigitan bisa di minimalisir.
Penjelasan Hirarki kontrol diatas adalah merupakan analogi agar Anda dapat memahami dan mencerna dengan mudah maksud dari setiap tahapan hirarki tersebut. Semoga artikel diatas dapat mencerahkan dalam Anda menyelesaikan tugas di pekerjaan.
Salam safety..!
No comments:
Post a Comment