Friday, October 28, 2016

Hirarki Kontrol Pengendalian Resiko

Sebelum kita membahas lebih jauh lagi terkait hal resiko, ada baiknya kita harus tahu dahulu mekanisme pengendalian resiko yang bersifat bertahap dan sistematis. Dengan mekanisme pengendalian yang baik tersebut, kita beraharap dapat melakukan tindakan pengendalian yang sederhana, sesuai dengan tujuan awal kita, yaitu melakukan teknik manajemen resiko yang sederhana. Baiklah, mari kita langsung paparkan saja hal terkait apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan resiko.

Dalam dunia keselamatan kerja, sudah sangat dikenal dengan yang namanya Hirarki Kontrol. Saya yakin banyak orang sudah tahu mengenai Hirarki kontrol ini, tapi bagi Anda yang baru saja menggeluti dunia safety bisa dijadikan salah satu referensi dalam melakukan pekerjaan safety di tempat Anda bekerja. Bagi yang sudah tahu bisa jadi bahan untuk me-refresh ilmu yang sudah pernah didapat.

Hirarki Kontrol adalah suatu sistem dan mekanisme pengendalian resiko yang dilakukan secara terstruktur mulai dari hal yang sederhana sampai dengan yang lebih kompleks. Sistem pengendalian sebaiknya dan disarankan dilakukan dengan secara bertahap. Sama hal nya dengan diagram kebutuhan maslow, kita semua pasti tahu apa itu diagram kebutuhan maslow, ketika kebutuhan sandang, pangan, dan papan belum terpenuhi dengan baik, sulit untuk kita beranjak ke tingkat selanjutnya sampai dengan aktualisasi diri. Walaupun untuk beberapa kasus mungkin saja ada, tapi saya rasa sangat jarang. Hanya saja, pada Hirarki Kontrol ini, jika metode awal tidak efektif maka bisa ditambah atau diganti dengan tahap diatas nya.

Secara terstruktur, Hirarki Kontrol dapat digambarkan sebagai berikut:



Untuk memudahkan menjelaskan Hirarki Kontrol diatas, saya akan jelaskan dengan memberikan sebuah analogi anjing galak. Analogi ini nanti bisa Anda asosiasikan dengan kegiatan lain di tempat Anda bekerja.


Mari kita berandai-andai. Misalkan Anda akan berkunjung ke rumah seorang teman. Teman Anda ini diketahui ternyata memiliki seekor anjing yang sangat galak. Jika kita coba untuk menganalisa resiko jika Anda akhirnya jadi ke rumah teman Anda tersebut adalah bahwa Anda beresiko untuk di gigit oleh anjing tersebut. Dalam situasi seperti tersebut, anjing dalam hal ini merupakan bahaya yang dapat menimbulkan resiko di gigit. mari kita gunakan Hirarki Kontrol diatas untuk paling tidak meminimalisir resiko di gigit oleh anjing teman Anda itu.


Eliminasi

Eliminasi merupakan tahap pertama dalam Hirarki Kontrol. Eliminasi merupakan suatu upaya untuk menghilangkan sumber bahaya. Menghilangkan sumber bahaya dilakukan dengan meniadakan atau menghilangkan objek atau pekerjaan yang menjadi sumber bahaya. Dalam skenario anjing galak, untuk menghilangkan resiko di gigit, eliminasi bisa di lakukan misal dengan tidak memelihara anjing galak atau memindahkan anjing galak dari tempat yang bisa menimbulkan resiko tergigit oleh anjing tersebut.


Substitusi

Substitusi merupakan tahap kedua dalam Hirarki Kontrol. Substitusi merupakan proses penggantian bahan, proses, maupun tata cara berbahaya dengan yang lebih tidak berbahaya. Dengan sistem pengendalian ini akan diperlukan suatu desain ulang suatu sistem ataupun mekanisme. Dalam skenario anjing galak, dan untuk meminimalisir resiko di gigit, Anda dapat menyarankan kepada teman Anda untuk mengganti jenis peliharaan nya, misal dengan kucing, marmut, hamster, atau mungkin burung.


Rekayasa Teknik

Rekayasa Teknik merupakan tahap ketiga dalam Hirarki Kontrol. Rekayasa Teknik yaitu melakukan pemisahan bahaya untuk mencegah terjadi nya resiko. Dalam rekayasa teknik ini biasa nya dilakukan berupa modifikasi sedemikian rupa sehingga potensi bahaya dapat di minimalisir atah bahkan dihilangkan. Dalam meminimalisir resiko dan bahaya terhadap anjing galak, pemilik anjing dapat melakukan rekayasa teknik, misal berupa mengikat anjing tersebut atau meletakkan anjing tersebut didalam kandang, sehingga tidak dapat mencederai tamu yang berkunjung.


Administrasi

Administrasi merupakan tahap keempat dalam Hirarki Kontrol. Dalam Hirarki Kontrol, administrasi dapat juga dijadikan sebagai alat pengendalian,yaitu dari sisi orang yang melakukan pekerjaan, yaitu dengan penerapan prosedur-prosedur yang dirasa memang diperlukan. Dengan  pengendalian administrasi ini diharapkan orang yang bekerja di sekitar dapat mematuhi dan dapat melakukan pekerjaan secara aman. Dalam analogi anjing galak, Anda adalah sebagai orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut, sedangkan pihak manajemen perusahaan bertindak sebagai tim yang melakukan penerapan prosedur-prosedur tersebut. Dalam rangak melindungi tamu, teman Anda sebagai pemilik anjing sebaiknya melakukan beberapa hal administratif, misal dengan memasang tanda 'Awas Anjing Galak..!', dan sebagai nya.



Alat Pelindung Diri (APD)

APD merupakan tahap kelima atau terakhir dalam Hirarki Kontrol, dan merupakan 'pertahanan' terakhir dalam meminimalisir resiko jika empat metode pertama tidak dapat dilakukan. APD merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi tubuh kita, atau bahkan mungkin suatu objek tertentu untuk melindungi diri atau objek tersebut dari suatu bahaya. Secara teknik APD ini diharapkan dan mampu untuk mengurangi tingkat resiko keparahan akibat bahaya dari kondisi lingkungan sekitar. Dalam analogi dan skenario anjing galak diatas mungkin saja Anda menggunakan suatu APD yang dapat melindungi Anda dari gigitan anjing tersebut, sehingga resiko cidera akibat gigitan bisa di minimalisir.


Penjelasan Hirarki kontrol diatas adalah merupakan analogi agar Anda dapat memahami dan mencerna dengan mudah maksud dari setiap tahapan hirarki tersebut. Semoga artikel diatas dapat mencerahkan dalam Anda menyelesaikan tugas di pekerjaan.

Salam safety..!

Wednesday, October 26, 2016

Resiko & Loss Control Engineering

Dalam kaidah bahasa, RESIKO merupakan bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. secara luas, kerugian bisa dalam bentuk materi dan non-materi, walaupun secara umum jika kita bicara kerugian secara awam selalu di asosiasikan dengan kerugian material.

Dalam resiko sendiri ada aspek bahaya (hazards), dimana bahaya itu sendiri merupakan segala sumber dan hal, baik berupa situasi dan kondisi yang dapat memperbesar tingkat resiko itu sendiri. Contoh antara resiko dan bahaya adalah misal seseorang mengangkat barang yang sangat barat. Pekerjaan mengangkat barang yang sangat berat merupakan bahaya yang memiliki resiko cidera otot, dan sebagai nya.

Suatu sistem dan pengendalian resiko terhadap bahaya perlu dilakukan, paling tidak bukan dalam konteks menghilangkan tetapi mencoba untuk meminimalisir, karena resiko dan bahaya itu sendiri pada dasarnya tidak dapat dihilangkan. Duduk bekerja seharian dikantor pun memiliki resiko dan bahaya, paling tidak beresiko sakit pinggang, punggung pegal, dan lain sebagai nya.

Dalam cakupan yang lebih luas lagi, terutama resiko dan bahaya dalam industri dan manufaktur, memiliki tingkat kompleksitas yang lebih besar lagi. Pengendalian resiko pada industri dan manufaktur perlu dilakukan secara berkala dan terus menerus, dan perlu ada nya suatu tim yang fokus mengurusi hal tersebut. Dalam industri dan manufaktur kemampuan untuk mengidentifikasi bahaya dan resiko adalah hal yang wajib. Dengan mengidentifikasi bahaya dan resiko, kita dapat melakukan pengendalian agar bahaya tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi pekerja.

Loss Control Enginering merupakan suatu teknik pengendalian resiko, dan Loss Controller sendiri adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ilmu teknik keselamatan dan manajemen risiko.

Dalam web blog ini, pada artikel-artikel berikut nya, penulis akan mencoba memaparkan hal-hal teknis sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi dan meminimalisir resiko pada industri dan manufaktur, dan juga pada sektor non-industri/non-manufaktur lain nya. Teknis sederhana sudah cukup dilakukan, karena memang kerugian terjadi biasanya berawal dari hal-hal yang kecil dan remeh temeh.

Semoga web blog ini bisa menjadi salah satu acuan dan referensi untuk rekan-rekan penggiat safety, dan bisa berkontribusi juga dalam perkembangan web blog ini di kemudian hari.

Salam Safety..!